Rabu, 14 Mei 2014



MAKALAH TENTANG
COKLAT
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ6K3Adw8h5Py1wA8KtvAUujvgEdsFyZP4Y8foFCqWHshohSHPsfw  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcVrEmELbLNnRow-t3AmcO3b45azvXNEbYU3dIyOImLNjKISorDnjjh3umpbH6pcVfGvWG-VMmVQhrvpw_CamPg6wYPBiePV8sG4bb8V_oeNshj9Aim5TstQ1GeE5F_owDKQyoM6LkIURA/s1600/coklat.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6pdTjvneDBVBMBAAEQcia9hJVzaruiMD-G2TgEzEz9t-dFrbEQvgfTxhpUlqNZelat9tJqbThg4GlG-L3xVZDdHExBw6uE-VMrbar5hSN9ltQ9lFL9wfp57UOEePry0Cxg8eHX9ZEuur4/s1600/1.jpeg https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRzmuY1qdd6eSjYnaa4E6b7IhApTRGCcbor6UE5TkCHPGGGD5P3bQ

BY. RIZA MUNICHA PUTRI
XI TATA BOGA/9
SMK NEGERI 1 GEDANGAN




I. Sejarah Coklat

Pada 1900 SM Asal usul cokelat pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi tepatnya di Amerika tidak diketahui.
Pada 1000 SM 'Kakawa' kata yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya pada waktu itu bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon kakao.
Pada 100 M Suku Maya  mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan ditanamnya di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta. Ketika dicampur dengan air, cabai, teung jagung, dan bahan lainnya, pasta ini dibuat minuman coklat pedas berbusa.
Pada 600 M Pada periode ini, bejana keramik yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman cokelat di temukan dalam makam bangsawan dari suku Maya, bukti kuat bahwa mengkonsumsi cokelat adalah simbol status penting.
Pada 1000 M Orang – orang dari Amerika Tengah menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran seperti terlihat pada relief bangsa Meksiko, keranjang berisi 8000 biji kakao yang menggambarkan angka 8000. Penguasaan terhadap daerah – daerah utama penghasil biji kakao menjadi tujuan utama dalam perang antar suku pada beberapa abad berikutnya.
Pada 1200 – 1500 Dengan menundukkan suku Chimimeken dan Maya, suku Aztec memperkuat supremasi mereka di Meksiko. Kekaisaran Aztec mengambil alih daerah penghasil kakao terkaya di Mesoamerika, Chiapas modern (Mexico, Guatemala). Suku Aztec menyebut cokelat sebagai "xocalatl" yang berarti hangat atau cairan pahit.
Pada 1502 Kontak pertama orang Eropa dengan biji kakao (pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christopher Columbus) namun nilainya belum disadari.
 Pada 1528 Penaklukan Spanyol atas Aztec, Hernando Cortez terkejut mengetahui bahwa Suku Aztec menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Hernando membuka perkebunan untuk menumbuhkan “uang” yang ditukar dengan emas dari suku Aztec. Kemudian Spanyol memiliki monopoli utama dalam perdagangan cokelat selama hampir satu abad.
Pada 1544 Delegasi Kekchi (penduduk asli) Maya dari Guatemala mengunjungi Spanyol dan bertemu Pangeran Philip. Di antara hadiah yang diberikan adalah tempat minuman cokelat Maya, merupakan catatan pertama kemunculan kakao di dunia . Orang Spanyol mulai menambahkan gula tebu dan perasa seperti vanili untuk minuman kakao manis mereka.
Pada 1560 Pertama kalinya kakao dikenalkan di Asia, pohon kakao dibawa ke pulau Sulawesi Indonesia dari Caracas, Venezuala.
Pada 1657 Rumah cokelat pertama dibuka di London. Tingginya harga kakao membatasi akses hanya untuk kalangan yang paling kaya. Tapi setelah harga turun, usaha jenis ini berkembang pesat dan bahkan menggantikan kafe, tempat minum teh dan pub.
Pada 1671 Koki  untuk Duke Plessis-Praslin tidak sengaja menumpahkan  gula mendidih yang meleleh pada  bubuk almond. Lahirlah Praline: campuran almond atau  kacang kupas, yang  dilapisi karamel dan dihaluskan bersama. Beberapa abad kemudian ahli cokelat Belgia mengembangkan resep ini dengan menempatkan adonan ini ke dalam lapisan cokelat.
Pada 1674 Pertama Cokelat saat itu masih hanya diminum di seluruh Eropa, ahli kue Inggris punya ide untuk menambahkan kakao didalam campuran kue mereka. Cokelat dimakan untuk pertama kalinya.
Pada 1697 Belgia kemudian menjadi pusat cokelat terkenal. Di Grand-Place, Brussels Walikota Zurich menemukan cokelat dan memutuskan untuk memperkenalkannya ke Swiss. Sebuah inisiatif yang berakibat kelezatan…
Pada 1712 Pada pergantian abad ke-18, cokelat kembali ke Amerika Utara. Dalam sedikit lebih dari satu dekade, kita melihat berkembangnya periklanan di Boston untuk coklat yang diimpor dari Eropa.
Pada 1778 Belanda membawa kakao dari Filipina ke Jakarta dan Sumatera, dimana mereka membangun fasilitas propagasi yang kemudian membawanya ke produksi utama di Hindia Belanda timur (sekarang Indonesia dan Malaysia).
Pada 1828 Revolusi industri memekanisasi pembuatan cokelat dan membawa harga cokelat dalam jangkauan publik. Conrad Van Houten, seorang ahli kimia Belanda, belajar untuk menekan lemak kakao keluar dari biji cokelat yang dihaluskan (chocolate liquor) . Hal ini memungkinkan produksi bubuk kakao.
Pada 1848 Pengenalan cokelat bubuk membuat minuman cokelat lebih mudah dan juga kemudian memungkinkan untuk mengkombinasikan cokelat dengan gula dan kemudian mencampurnya kembali  dengan mentega kakao untuk membuatnya padat. Lainnya mulai membangun kesuksesan seperti Van Houten, bereksperimen untuk membuat produk cokelat baru.
Pada 1850 Hama penggerek buah kakao (Borer), ngengat yang lavanya menyerang buah kakao, muncul di kepulauan Indonesia. Merusak perkebunan kakao yang berkembang. Mendorong pemindahkan kebun kakao ke daerah hutan yang masih aman. Hama penggerek “Borer” masih menjadi serangga yang paling ditakuti bagi tanaman kakao.
Pada 1875 Pertama Daniel Peter dan Henri Nestle mencampurkan cokelat dan susu bubuk dan menciptakan cokelat susu batangan untuk pertama kalinya. Ini langsung menjadi kesuksesan komersial.
Pada 1879 Cokelat Rodolphe Lindt memproduksi cokelat yang mencair di lidah. Dia mengembangkan proses “conching” sehingga cokelat yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih halus. Pada tahun yang sama kakao berhasil diperkenalkan di benua Afrika yaitu daerah Gold Coast, yang sekarang dikenal dengan Ghana.
Pada 1912 Jean Neuhaus menemukan kulit cokelat yang bisa diisi dengan krem atau selai kacang. Lahirlah cokelat pralin Belgia. Sejak awal cokelat digunakan sebagai hadiah di Belgia. Tidak heran bahwa cokelat pralin menjadi salah satu hadiah yang paling populer di Belgia. dan sampai saat ini makanan coklat dimodifikasi terus sehingga desain dan rasanya lebih manta seperti sekarang ini.

II. Nutrisi yang terkandung pada Coklat
Coklat mengandung energi sebesar 472 kilokalori, protein 2 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0 gram, kalsium 63 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 2,8 miligram.  Selain itu di dalam Coklat juga terkandung vitamin A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Coklat, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Cokelat :

Nama Bahan Makanan : Coklat
Nama Lain / Alternatif : Coklat (Menu Pgln)
Banyaknya Coklat yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Coklat yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Coklat = 472 kkal
Jumlah Kandungan Protein Coklat = 2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Coklat = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Coklat = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Coklat = 63 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Coklat = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Coklat = 2,8 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Coklat = 30 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Coklat = 0,03 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Coklat = 0 mg
Khasiat / Manfaat Coklat : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : C
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

Keterangan :
Riset/penelitian pada Coklat yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.

III. Standarisasi Mutu Coklat
Standarisasi mutu Coklat Indonesia
I Bentuk biji : Bulat,lonjong penuh, tebal 1 cm, panjang 1,5 cm dan lebar 1,5 cm Warna : Coklat rata dan cerah, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min : 55
II Bentuk biji : sedikit berlekuk-lekuk, warna : Coklat rata dan cerah atau coklat muda, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min 55
II Bentuk biji : Keriput, warna : Coklat rata dan cerah atau coklat muda, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min 55
IV Bentuk biji :Pecahan bercampur hitam (bagian yang terkupas kulitnya), Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks: 8, % kadar lemak (b/b) min 55

Mutu biji kakao diklasifikasikan berdasarkan standar mutu SNI 01-2323-2000
No. Karakteristik Mutu I Mutu II Sub standar
1 Jumlah biji / 100 gr
2 Kadar air % (b/b) maks 7,5 7,5 > 7,5
3 Berjamur % (b/b) maks 3 4 > 4
4 Tak terfermentasi % (b/b) maks 3 8 > 8
5 Berserangga, hampa, berkecambah % (b/b) maks 3 6 > 6
6 Biji pecah % (b/b) maks 3 3 3
7 Benda asing % (b/b) maks 0 0 0

IV. Proses Pengolahan Coklat
a). Pemeraman Buah.
Ø Pemeraman buah bertujuan, memperoleh keseragaman kematangan buah serta   memudahkan  pengeluaran biji dari buah kakao.
Ø Buah dimasukan kedalam keranjang rotan atau sejenisnya disimpan ditempat yang  bersih dengan alas daun–daunan dan permukaan tumpukan ditutup dengan daun-daunan .
Ø Pemeraman dilakukan ditempat yang teduh, serta lamanya sekitar 5-7 hari (maksimum 7 hari).

b). Pemecahan Buah

Ø Pemecahan atau pembelahan buah kakao dimaksudkan untuk mendapatkan biji kakao, pemecahan buah kakao harus dilakukan secara hati-hati, agar tidak melukai atau merusak biji kakao.
Ø Pemecahan buah kakao dapat menggunakan pemukul kayu atau memukulkan buah satu dengan buah lainnya, harus dihindari kontak langsung biji kakao dengan benda – benda logam, karena dapat menyebabkan warna biji kakao menjadi kelabu.
Ø Biji kakao dikeluarkan lalu dimasukan dalam ember plastik atau wadah lain yang bersih, sedang empulur yang melekat pada biji dibuang.

c). Fermentasi
Ø Fermentasi dimaksudkan untuk memudahkan melepas zat lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik, selain itu menghasilkan biji yang tahan terhadap hama dan jamur, selama penyimpanan dan menghasilkan biji dengan warna yang cerah dan bersih.
Ø Wadah/alat fermentasi yang dibutuhkan yaitu : Kotak fermentasi terbuat dari lembaran papan atau berupa Keranjang bambu,Daun pisang, dan Karung goni.
Ø Ada beberapa cara fermentasi biji kakao yaitu :
·       Fermentasi dengan kotak/peti fermentasi
Biji kakao dimasukkan dalam kotak terbuat dari lembaran papan yang berukuran
panjang 60 cm dengan tinggi 40 cm (kotak dapat menampung ± 100 kg biji kakao basah) setelah itu kotak ditutup dengan karung goni/daun pisang.
Pada hari ke 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan agar fermentasi biji merata.
Pada hari ke 6 biji-biji kakao dikeluarkan dari kotak fermentasi dan siap untuk dijemur.
·       Fermentasi menggunakan keranjang bambu
Keranjang bambu terlebih dahulu dibersihkan dan dialasi dengan daun pisang baru kemudian biji kakao dimasukan (keranjang dapat menampung ± 50 kg biji kakao basah).
Setelah biji kakao dimasukan keranjang ditutup dengan daun pisang.
Pada hari ke 3 dilakukan pembalikan biji dan pada hari ke 6 biji-biji dikeluarkan untuk
siap dijemur.

d).Perendaman dan Pencucian.
Tujuan perendaman dan pencucian adalahmenghentikan proses fermentasi dan memperbaiki kenampakan biji. Sebelum pencucian dilakukan perendaman ± 3 jam untuk meningkatkan jumlah biji bulat dengan kenampakan menarik dan warna coklat cerah.
Pencucian dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) atau menggunakan mesin pencuci. Pencucian yang terlalu bersih dapat merusak biji coklat sehingga selaput lendirnya hilang sama sekali, selain menyebabkan kehilangan berat juga membuat kulit biji menjadi rapuh dan mudah terkelupas. Umunya biji kakao yang dicuci adalah jenis edel sedangkan jenis bulk tergantung pada permintaan pasar.
e).Pengeringan
Pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur, memakai mesin
pengering atau kombinasi keduanya. Pada proses pengeringan terjadi sedikit fermentasi lanjutan dan kandungan air menurun dari 55-60 % menjadi 6-7 %, selain itu terjadi
pula perubahan-perubahan kimia untuk menyempurnakan pembentukan aroma dan warna yang baik.
Suhu pengeringan sebaiknya antara 55-66 ºc dan waktu yang dibutuhkan bila memakai mesin pengering antara 20-25 jam, sedang bila dijemur waktu yang dibutuhkan ± 7 hari apabila cuaca baik,tetapi apabila banyak hujan penjemuran ± 4 minggu. Bila biji kurang kering pada kandungan air diatas 8% biji mudah ditumbuhi jamur.

f).Sortasi Biji.
Sortasi Biji Kakao Kering dimaksudkan untuk memisahkan antara biji baik dan cacat berupa biji pecah, kotoran atau benda asing lainya seperti batu, kulit dan daun-daunan.
Sortasi dilakukan setelah 1-2 hari dikeringkan agar kadar air seimbang, sehingga biji tidak terlalu rapuh dan tidak mudah rusak, sortasi dilakukan dengan menggunakan ayakan yang dapat memisahkan biji kakao dengan kotoran-kotoran.

g).Pengemasan dan Penyimpanan Biji
Ø Biji kakao dikemas denganbaik didalam wadah bersih dan kuat, biasanya menggunakan karung goni dan tidak dianjurkan menggunakan karung plastik.
Ø Biji kakao tidak disimpan dalam satu tempatdengan produk pertanian lainnya yang berbau keras, karena biji kakao dapat menyerap bau-bauan tersebut.
Ø Biji kakao jangan disimpan di atas para-para dapur karena dapat mengakibatkan biji kakao berbau asap.
Ø Biji kakao disimpan dalam ruangan, dengan kelembaban tidak melebihi 75 % ventilasi cukup dan bersih.
Ø Antara lantai dan wadah biji kakao diberi jarak ±8 Cm dan jarak dari dinding ±60 Cm, biji kakao dapat disimpan ±3 bulan.
       V. Jenis-jenis Coklat
1. Couverture

Jenis coklat terbaik, coklat ini sangat murni dengan persentase lemak kakao-nya yang tinggi sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk coklat buatan tangan. Sebelum digunakan coklat jenis ini di-temper (dilelehkan) terlebih dahulu.

2. Plain Coklat/ dark Coklat

Coklat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dll. Persentase massa kakao bervariasi antara 30% - 70%. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao semakin baik flavornya.

3. Milk Coklat

Merupakan campuran gula, cocoa butter, coklat cair, susu dan vanilla. Coklat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakao nya cukup rendah hanya 20% dan rasanya lebih manis dibandingkan plain coklat. Cokelat yang satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis dan lembut karena mengandung susu. Jika Anda hendak membikin kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.
4. White Coklat

Merupakan campuran gula, cocoa butter, susu dan vanilla. Tidak mengandung massa kakao, flavor dihasilkan dari lemak kakao. Selain dikonsumsi langsung juga digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili. Ia tak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak dengan hati-hati.
5. Coklat Bubuk

Produk yang terbuat dari massa kakao setelah lemak kakao nya dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis.



6. Minuman Coklat

Produk minuman dari coklat yang terdiri dari massa kakao dan mengandung kadar gula yang tinggi.
7. Produk Coklat Lain

Berbagai jenis kembang gula coklat.
VI. Proses Pelelehan Coklat ( Tempering Metode)
a). Metode Au Bain Marie ( tim )
Yaitu metode pelelehan coklat menggunakan panci perebusan ganda atau double boiling dan suhu air yang digunakan rendah.hal yang harus diperhatikan adalah agar tidak ada air yang masuk ke dalam adonan coklat.
Langkah – langkah metode ini yaitu :
Ø  Cincang coklat sehingga ukurannya kecil.hal ini untuk mempermudah proses pelelehan coklat.
Ø  Tempatkan coklat cincang pada double boiler,siapkan air panas pada panci yang berukuran lebih kecil daripada panci pada coklat.
Ø  Panaskan coklat hingga hampir meleleh semuanya,aduk sesekali hingga semya coklat meleleh , halus dan kental lalu angkat.

b).Metode Tablier
Metode ini merupakan metode pelelehan dengan menggunakan meja marmer atau stainless untuk membantu menurukan suhu coklat dengan cara menuang sepertiga coklat ke meja kemudian dicampur kembali pada panci.
Langkah – langkah melelehkannya ialah :
Ø  Cincang coklat hingga ukurannya menjadi kecil
Ø  Lelehkan ,dengan metode au bein marie dengan suhu maksimal 45 C
Ø  Tuangkan 1/3 bagian coklat diatas meja stainless atau meja marmer
Ø  Aduk dengan spatula hingga mengental atau agak mengeras
Ø  Masukkan kembali coklat tersebut kedalam panci berisi adonan yang masih hangat dengan cepat.aduk kembali coklat hingga semuanya meleleh dan tercampur rata dan suhunya mencapai 40 C.





c). Metode Injection ( penyuntikan )
            Metode ini sangat sederhana dalam pengerjaannya yaitu :
Ø  Coklat dipotong kecil–kecil, dipanaskan sebagaian hingga suhunya mencapai 40 C.
Ø  Kemudian setelah mencair, panci dipindahkan dari panas.
Ø  Sisa potongan coklat dimasukkan kedalam panci dan diaduk kembali hingga seluruhnya mencair pada waktu itu suhu keseluruhan coklat akan mencair.

 


Praline Oreo
http://www.sajiansedap.com/images/detail/1293509722detail_BONUS_SAJI_126-08_PRALINE_OREO_PRY05.jpg
Bahan Isi:
50 gram biskuit oreo, dihaluskan
1 sendok makan susu kental manis putih
1/2 sendok makan rhum
Bahan Kulit:
400 gram cokelat masak putih, dilelehkan
50 gram cokelat masak pekat, dilelehkan
Cara Membuat :
Ø  Isi: aduk rata bahan isi. Bulatkan sebesar kelereng. Dinginkan.
Ø  Kulit: letakkan sebagian cokelat masak putih dalam mangkuk kecil. Teteskan cokelat masak pekat. Aduk dengan tusuk gigi satu kali saja.
Ø  Tuang di cetakan cokelat hingga memenuhi ½ cetakan. Isi dengan adonan isi. Biarkan membeku. Tutup dengan sisa cokelat. Bekukan.
Bola-Bola Coklat
bola-bola coklat
Bahan :
100 gr kacang mente
50 gr cornflak
250 gr coklat dark
100 gr coklat rasa strawberry
Manik coklat warna warni secukupnya
Cara Membuat :
Ø  Cincang kasar kacang mente
Ø  Tumbuk kasar cornflak
Ø  Cairkan masing-masing coklat diwadah yang berbeda-beda
Ø  Campur kacang mente, cornflak dan coklat rasa strawberry menjadi satu, aduk hingga rata
Ø  Bentuk bulat dan lumuri dengan coklat dark
Ø  Taburi manik coklat warna warni diatasnya
Ø  Masukkan kedalam lemari es
Ø  Keluarkan dari cetakan setelah coklat mengeras dan sajikan.
Rainbow Coklat
rainbow coklat
Bahan :
100 gr coklat rasa mint biru
100 gr coklat rasa blueberry
100 gr coklat rasa jeruk
100 gr coklat rasa strawbery
Cara membuat :
Ø  Cairkan masing-masing coklat diwadah yang berbeda-beda
Ø  Tuang kedalam cetakan masing-masing rasa secara bergantian hingga cetakan penuh
Ø  Masukkan kedalam lemari es
Ø  Keluarkan dari cetakan setelah coklat mengeras dan sajikan




Coklat Isi Strobery
Chocolate Isi Strawberry
Bahan :
250 gr Chocolate dark
250 gr Chocolate strawberry
Selai strawberry secukupnya
 Cara membuat :
Ø  Cairkan chocolate dark dan chocolate strawberry di dalam wadah yg berbeda
Ø  Masukkan chocolate strawberry yg sudah dicairkan kedalam cetakan (separuh isi cetakan)
Ø  Isi dengan selai strawberry
Ø  Penuhkan cetakan dengan memasukkan chocolate dark yang sudah dicairkan
Ø  Masukkan kedalam lemari es
Ø  Setelah mengeras, keluarkan dari cetakan dan siap utk disajikan.


Coklat Mint isi Coklat Lumer
mint isi coklat lumer 
Bahan :
250 gr chocolate dark
250 gr chocolate mint
Bahan Isi  :
100 gr chocolate dark yang dicairkan bersama 50ml susu cair
Cara membuat :
Ø  Cairkan chocolate dark dan chocolate mint didalam wadah yg berbeda
Ø  Masukkan ke dalam cetakan chocolate mint yang sudah dicairkan
Ø  Isi dengan bahan isi secukupnya
Ø  Penuhkan cetakan dengan memasukkan chocolate dark kedalam cetakan.
Ø  Masukkan kedalam lemari es
Ø  Setelah mengeras, keluarkan dari cetakan dan siap untuk disajikan.


Chocolate Cornflakes
http://media.tumblr.com/tumblr_lza1koMFKP1qgk1p3.jpg
bahan:
150 gram cornflakes diremuk kasar
150 gram dark cooking chocolate lelehkan
cara membuat:
1.      Masukkan cornflakes ke dalah cokelat                                                                 leleh. aduk hingga rata
 2.        Ambil satu sendok teh adonan, lalu taruh di atas kertas cetakan kue
3.         Hias dengan meises sesuai selera
4.         Tunggu hingga cokelat mengering.






Truffle Strobery

http://www.sajiansedap.com/images/detail/1292828422detail_JIUNG_138-08_TRUFFLE_STROBERI_ABBO-SU10.jpg
Bahan Kulit:
1 sendok makan margarin, dilelehkan
50 ml susu cair
150 gram cokelat masak pekat, dilelehkan
50 gram biskuit marie, dihaluskan
Bahan Isi:
50 gram stroberi, dicincang kasar
1 sendok makan selai stroberi
Bahan Lapisan:
200 gram cokelat masak putih, dilelehkan untuk pencelup
selai stroberi, untuk coretan
Cara Pengolahan :
Ø  Kulit: aduk rata bahan kulit.
Ø  Isi: aduk rata bahan isi.
Ø  Ambil sedikit bahan kulit. Beri isi. Bentuk bulat. Bekukan dalam freezer.
Ø  Celup ke cokelat masak putih leleh. Semprot dengan selai stroberi.


Truffle Coffe:

http://www.sajiansedap.com/images/detail/1292558816detail_JIKRES_144-09_TRUFFLE_KOPI_PRY-SU_06.jpg
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
50 ml susu cair
1 sendok makan mentega putih
1/2 sendok makan kopi instan
200 gram cokelat masak pekat
Bahan Pelapis:
50 gram kacang tanah kupas, sangrai, cincang halus
25 gram biskuit kelapa, dicincang halus
25 gram cokelat masak putih, diserut, dibekukan
Cara Pengolahan :
Ø   Panaskan susu. Masukkan kopi. Aduk sampai larut. Tambahkan mentega dan potongan cokelat. Aduk sampai larut. Bekukan.
Ø   Bentuk bulat dengan sendok.
Ø   Gulingkan masing – masing truffle di salah satu bahan pelapis. Bekukan

Bola-bola Coklat

http://www.sajiansedap.com/images/detail/1348045163detail_APW-EGI__03-copy.jpg
Bahan-bahan:
100 ml susu cair
200 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
50 gram biskuit marie, dihaluskan
50 gram kacang tanah sangrai, dicincang kasar
50 gram biskuit asin, diremahkan kasar (misal, malkist)
175 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong, dilelehkan untuk pencelup
100 gram rice crispy
25 gram cokelat masak putih, dilelehkan untuk coretan
Cara membuat:
Ø  Panaskan susu cair. Matikan api. Masukkan cokelat masak pekat. Aduk sampai larut. Angkat. Biarkan kental.
Ø  Tambahkan biskuit marie, kacang tanah, dan biskuit asin. Aduk rata. Dinginkan dalam freezer sampai dingin dan dapat dibentuk.
Ø  Ambil sedikit campuran cokelat. Pipihkan. Bentuk bulat. Celupkan ke dalam cokelat leleh pekat. Gulingkan di atas rice crispy. Biarkan dingin. Celup lagi ke dalam cokelat masak pekat leleh.
Ø  Coret-coret dengan cokelat masak putih. Bekukan.





Marble Orange Truffle

http://www.sajiansedap.com/images/detail/1340766732detail_MARBLE_ORANGE_TRUFFLE_PRY-EG_07_saji231.jpg
Bahan-bahan:
250 gram cokelat masak putih, dipotong-potong
50 ml susu cair
1 sendok makan margarin
1/4 sendok teh esens jeruk
10 tetes pewarna oranye
50 gram ceri merah dan hijau, dipotong-potong

Bahan Pelapis:
300 gram cokelat masak putih
2 sendok makan mentega putih
1/8 sendok teh pewarna orange
Cara membuat:
Ø  Panaskan susu dan margarin cair sampai mendidih. Masukkan cokelat masak putih. Aduk sampai cokelat mencair.
Ø  Tambahkan esens jeruk dan pewarna oranye. Aduk rata . Masukkan ke dalam lemari es selama 2 jam.
Ø  Bentuk bulat sebesar kelereng. Isi dengan ceri merah. Sebagian lainnya ceri hijau.
Ø  Pelapis, lelehkan cokelat masak putih. Masukkan mentega putih. Aduk rata sampai mentega putih leleh. Ambil 50 gram adonan. Tambahkan pewarna oranye. Aduk rata. Tuang ke dalam cokelat putih. Aduk sekali.
Ø  Celupkan truffle ke dalam pelapis. Bekukan.






Praline Karamel
http://www.sajiansedap.com/images/detail/1346296398detail_PRALINE_CREAM_CARAMEL_PRY-SU_BONUS_245.jpg
Bahan Kulit:
125 gram cokelat masak putih, dilelehkan
300 gram cokelat masak pekat
Bahan Isi:
25 gram gula pasir
25 ml susu cair
100 gram cokelat masak putih, dipotong – potong
Cara membuat:
Ø  Isi, gosongkan gula pasir sampai larut. Masukkan susu cair. Aduk sampai larut. Masukkan potongan cokelat. Aduk sampai cokelat larut. Biarkan dingin.
Ø  Semprot cokelat masak putih di dasar cetakan praline. Biarkan beku.
Ø  Lelehkan cokelat masak pekat dengan cara di letakkan di atas panci berisi air mendidih.  Aduk hingga leleh.
Ø  Tuang di dalam cetakan pralin sampai  penuh. Biarkan 5 menit. Balikkan cetakan hingga bokelat yang masih cair mengalir keluar.  Beri isi.
Ø  Lelehkan sisa cokelat dengan cara yang sama. Tuang ke atas isi. Bekukan.
Ø  Masukkan dalam freezer 10 menit. Keluarkan dari cetakan.

Truffle Coffe:

http://www.sajiansedap.com/images/detail/1292558816detail_JIKRES_144-09_TRUFFLE_KOPI_PRY-SU_06.jpg
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
50 ml susu cair
1 sendok makan mentega putih
1/2 sendok makan kopi instan
200 gram cokelat masak pekat
Bahan Pelapis:
50 gram kacang tanah kupas, sangrai, cincang halus
25 gram biskuit kelapa, dicincang halus
25 gram cokelat masak putih, diserut, dibekukan
Cara Pengolahan :
Ø  Panaskan susu. Masukkan kopi. Aduk sampai larut. Tambahkan mentega dan potongan cokelat. Aduk sampai larut. Bekukan.
Ø  Bentuk bulat dengan sendok.
Ø  Gulingkan masing – masing truffle di salah satu bahan pelapis. Bekukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar