MAKALAH TENTANG
COKLAT

BY. RIZA MUNICHA PUTRI
XI TATA BOGA/9
SMK NEGERI 1 GEDANGAN
I. Sejarah Coklat
Pada 1900 SM Asal usul cokelat
pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi
tepatnya di Amerika tidak diketahui.
Pada 1000 SM 'Kakawa' kata
yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko yang
membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya pada waktu itu bangsa
Olmec sudah membudidayakan pohon kakao.
Pada 100 M Suku Maya
mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga
membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan ditanamnya
di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta. Ketika
dicampur dengan air, cabai, teung jagung, dan bahan lainnya, pasta ini dibuat
minuman coklat pedas berbusa.
Pada 600 M Pada periode ini,
bejana keramik yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman cokelat di temukan
dalam makam bangsawan dari suku Maya, bukti kuat bahwa mengkonsumsi cokelat
adalah simbol status penting.
Pada 1000 M Orang – orang dari
Amerika Tengah menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran seperti terlihat
pada relief bangsa Meksiko, keranjang berisi 8000 biji kakao yang menggambarkan
angka 8000. Penguasaan terhadap daerah – daerah utama penghasil biji kakao
menjadi tujuan utama dalam perang antar suku pada beberapa abad berikutnya.
Pada 1200 – 1500 Dengan
menundukkan suku Chimimeken dan Maya, suku Aztec memperkuat supremasi mereka di
Meksiko. Kekaisaran Aztec mengambil alih daerah penghasil kakao terkaya di
Mesoamerika, Chiapas modern (Mexico, Guatemala). Suku Aztec menyebut cokelat
sebagai "xocalatl" yang berarti hangat atau cairan pahit.
Pada 1502 Kontak pertama orang
Eropa dengan biji kakao (pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christopher
Columbus) namun nilainya belum disadari.
Pada 1528 Penaklukan
Spanyol atas Aztec, Hernando Cortez terkejut mengetahui bahwa Suku Aztec
menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Hernando membuka perkebunan
untuk menumbuhkan “uang” yang ditukar dengan emas dari suku Aztec. Kemudian
Spanyol memiliki monopoli utama dalam perdagangan cokelat selama hampir satu
abad.
Pada 1544 Delegasi Kekchi
(penduduk asli) Maya dari Guatemala mengunjungi Spanyol dan bertemu Pangeran
Philip. Di antara hadiah yang diberikan adalah tempat minuman cokelat Maya,
merupakan catatan pertama kemunculan kakao di dunia . Orang Spanyol mulai
menambahkan gula tebu dan perasa seperti vanili untuk minuman kakao manis
mereka.
Pada 1560 Pertama kalinya
kakao dikenalkan di Asia, pohon kakao dibawa ke pulau Sulawesi Indonesia dari
Caracas, Venezuala.
Pada 1657 Rumah cokelat
pertama dibuka di London. Tingginya harga kakao membatasi akses hanya untuk
kalangan yang paling kaya. Tapi setelah harga turun, usaha jenis ini berkembang
pesat dan bahkan menggantikan kafe, tempat minum teh dan pub.
Pada 1671 Koki untuk
Duke Plessis-Praslin tidak sengaja menumpahkan gula mendidih yang meleleh
pada bubuk almond. Lahirlah Praline: campuran almond atau kacang
kupas, yang dilapisi karamel dan dihaluskan bersama. Beberapa abad
kemudian ahli cokelat Belgia mengembangkan resep ini dengan menempatkan adonan
ini ke dalam lapisan cokelat.
Pada 1674 Pertama Cokelat saat
itu masih hanya diminum di seluruh Eropa, ahli kue Inggris punya ide untuk
menambahkan kakao didalam campuran kue mereka. Cokelat dimakan untuk pertama
kalinya.
Pada 1697 Belgia kemudian
menjadi pusat cokelat terkenal. Di Grand-Place, Brussels Walikota Zurich
menemukan cokelat dan memutuskan untuk memperkenalkannya ke Swiss. Sebuah
inisiatif yang berakibat kelezatan…
Pada 1712 Pada pergantian abad
ke-18, cokelat kembali ke Amerika Utara. Dalam sedikit lebih dari satu dekade,
kita melihat berkembangnya periklanan di Boston untuk coklat yang diimpor dari
Eropa.
Pada 1778 Belanda membawa
kakao dari Filipina ke Jakarta dan Sumatera, dimana mereka membangun fasilitas
propagasi yang kemudian membawanya ke produksi utama di Hindia Belanda timur
(sekarang Indonesia dan Malaysia).
Pada 1828 Revolusi industri
memekanisasi pembuatan cokelat dan membawa harga cokelat dalam jangkauan
publik. Conrad Van Houten, seorang ahli kimia Belanda, belajar untuk menekan
lemak kakao keluar dari biji cokelat yang dihaluskan (chocolate liquor) . Hal
ini memungkinkan produksi bubuk kakao.
Pada 1848 Pengenalan cokelat
bubuk membuat minuman cokelat lebih mudah dan juga kemudian memungkinkan untuk
mengkombinasikan cokelat dengan gula dan kemudian mencampurnya kembali
dengan mentega kakao untuk membuatnya padat. Lainnya mulai membangun kesuksesan
seperti Van Houten, bereksperimen untuk membuat produk cokelat baru.
Pada 1850 Hama penggerek buah
kakao (Borer), ngengat yang lavanya menyerang buah kakao, muncul di kepulauan
Indonesia. Merusak perkebunan kakao yang berkembang. Mendorong pemindahkan
kebun kakao ke daerah hutan yang masih aman. Hama penggerek “Borer” masih
menjadi serangga yang paling ditakuti bagi tanaman kakao.
Pada 1875 Pertama Daniel Peter
dan Henri Nestle mencampurkan cokelat dan susu bubuk dan menciptakan cokelat
susu batangan untuk pertama kalinya. Ini langsung menjadi kesuksesan komersial.
Pada 1879 Cokelat Rodolphe
Lindt memproduksi cokelat yang mencair di lidah. Dia mengembangkan proses
“conching” sehingga cokelat yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih halus.
Pada tahun yang sama kakao berhasil diperkenalkan di benua Afrika yaitu daerah
Gold Coast, yang sekarang dikenal dengan Ghana.
Pada 1912 Jean Neuhaus
menemukan kulit cokelat yang bisa diisi dengan krem atau selai kacang. Lahirlah
cokelat pralin Belgia. Sejak awal cokelat digunakan sebagai hadiah di Belgia.
Tidak heran bahwa cokelat pralin menjadi salah satu hadiah yang paling populer
di Belgia. dan sampai saat ini makanan coklat dimodifikasi terus sehingga
desain dan rasanya lebih manta seperti sekarang ini.
II. Nutrisi yang terkandung pada Coklat
Coklat
mengandung energi sebesar 472 kilokalori, protein 2 gram, karbohidrat 0 gram,
lemak 0 gram, kalsium 63 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 2,8
miligram. Selain itu di dalam Coklat juga terkandung vitamin A sebanyak
30 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut
didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Coklat, dengan jumlah yang
dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Cokelat :
Nama Bahan Makanan : Coklat
Nama Lain / Alternatif : Coklat (Menu Pgln)
Banyaknya Coklat yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Coklat yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Coklat = 472 kkal
Jumlah Kandungan Protein Coklat = 2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Coklat = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Coklat = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Coklat = 63 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Coklat = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Coklat = 2,8 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Coklat = 30 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Coklat = 0,03 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Coklat = 0 mg
Khasiat / Manfaat Coklat : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : C
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Coklat yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Cokelat :
Nama Bahan Makanan : Coklat
Nama Lain / Alternatif : Coklat (Menu Pgln)
Banyaknya Coklat yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Coklat yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Coklat = 472 kkal
Jumlah Kandungan Protein Coklat = 2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Coklat = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Coklat = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Coklat = 63 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Coklat = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Coklat = 2,8 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Coklat = 30 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Coklat = 0,03 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Coklat = 0 mg
Khasiat / Manfaat Coklat : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : C
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Coklat yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
III.
Standarisasi Mutu Coklat
Standarisasi mutu Coklat
Indonesia
I Bentuk biji : Bulat,lonjong penuh, tebal 1 cm, panjang 1,5 cm dan lebar 1,5 cm Warna : Coklat rata dan cerah, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min : 55
II Bentuk biji : sedikit berlekuk-lekuk, warna : Coklat rata dan cerah atau coklat muda, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min 55
II Bentuk biji : Keriput, warna : Coklat rata dan cerah atau coklat muda, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min 55
IV Bentuk biji :Pecahan bercampur hitam (bagian yang terkupas kulitnya), Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks: 8, % kadar lemak (b/b) min 55
I Bentuk biji : Bulat,lonjong penuh, tebal 1 cm, panjang 1,5 cm dan lebar 1,5 cm Warna : Coklat rata dan cerah, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min : 55
II Bentuk biji : sedikit berlekuk-lekuk, warna : Coklat rata dan cerah atau coklat muda, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min 55
II Bentuk biji : Keriput, warna : Coklat rata dan cerah atau coklat muda, Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks : 8, % kadar lemak (b/b) min 55
IV Bentuk biji :Pecahan bercampur hitam (bagian yang terkupas kulitnya), Bau : Khas coklat, % ka (b/b) maks: 8, % kadar lemak (b/b) min 55
Mutu biji kakao
diklasifikasikan berdasarkan standar mutu SNI 01-2323-2000
No. Karakteristik Mutu I Mutu II Sub standar
1 Jumlah biji / 100 gr
2 Kadar air % (b/b) maks 7,5 7,5 > 7,5
3 Berjamur % (b/b) maks 3 4 > 4
4 Tak terfermentasi % (b/b) maks 3 8 > 8
5 Berserangga, hampa, berkecambah % (b/b) maks 3 6 > 6
6 Biji pecah % (b/b) maks 3 3 3
7 Benda asing % (b/b) maks 0 0 0
No. Karakteristik Mutu I Mutu II Sub standar
1 Jumlah biji / 100 gr
2 Kadar air % (b/b) maks 7,5 7,5 > 7,5
3 Berjamur % (b/b) maks 3 4 > 4
4 Tak terfermentasi % (b/b) maks 3 8 > 8
5 Berserangga, hampa, berkecambah % (b/b) maks 3 6 > 6
6 Biji pecah % (b/b) maks 3 3 3
7 Benda asing % (b/b) maks 0 0 0
IV. Proses Pengolahan Coklat
a). Pemeraman Buah.
Ø Pemeraman buah bertujuan, memperoleh keseragaman
kematangan buah serta memudahkan pengeluaran biji dari buah kakao.
Ø Buah dimasukan kedalam keranjang rotan atau sejenisnya
disimpan ditempat yang bersih dengan
alas daun–daunan dan permukaan tumpukan ditutup dengan daun-daunan .
Ø Pemeraman dilakukan ditempat yang teduh, serta lamanya
sekitar 5-7 hari (maksimum 7 hari).
b). Pemecahan Buah
Ø Pemecahan atau pembelahan buah kakao dimaksudkan untuk
mendapatkan biji kakao, pemecahan buah kakao harus dilakukan secara hati-hati,
agar tidak melukai atau merusak biji kakao.
Ø Pemecahan buah kakao dapat menggunakan pemukul kayu
atau memukulkan buah satu dengan buah lainnya, harus dihindari kontak langsung
biji kakao dengan benda – benda logam, karena dapat menyebabkan warna biji
kakao menjadi kelabu.
Ø Biji kakao dikeluarkan lalu dimasukan dalam ember
plastik atau wadah lain yang bersih, sedang empulur yang melekat pada biji
dibuang.
c). Fermentasi
Ø Fermentasi dimaksudkan untuk memudahkan melepas zat
lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma
yang baik, selain itu menghasilkan biji yang tahan terhadap hama dan jamur, selama
penyimpanan dan menghasilkan biji dengan warna yang cerah dan bersih.
Ø Wadah/alat fermentasi yang dibutuhkan yaitu : Kotak
fermentasi terbuat dari lembaran papan atau berupa Keranjang bambu,Daun pisang,
dan Karung goni.
Ø Ada beberapa cara fermentasi biji kakao yaitu :
Biji kakao dimasukkan dalam kotak terbuat dari
lembaran papan yang berukuran
panjang 60 cm dengan tinggi 40 cm (kotak dapat
menampung ± 100 kg biji kakao basah) setelah itu kotak ditutup dengan karung
goni/daun pisang.
Pada hari ke 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan
agar fermentasi biji merata.
Pada hari ke 6 biji-biji kakao dikeluarkan dari kotak
fermentasi dan siap untuk dijemur.
·
Fermentasi
menggunakan keranjang bambu
Keranjang bambu terlebih dahulu dibersihkan dan
dialasi dengan daun pisang baru kemudian biji kakao dimasukan (keranjang dapat
menampung ± 50 kg biji kakao basah).
Setelah biji kakao dimasukan keranjang ditutup dengan
daun pisang.
Pada hari ke 3 dilakukan pembalikan biji dan pada hari
ke 6 biji-biji dikeluarkan untuk
siap dijemur.
d).Perendaman dan Pencucian.
Tujuan perendaman dan pencucian adalahmenghentikan
proses fermentasi dan memperbaiki kenampakan biji. Sebelum pencucian dilakukan
perendaman ± 3 jam untuk meningkatkan jumlah biji bulat dengan kenampakan
menarik dan warna coklat cerah.
Pencucian dapat dilakukan secara manual (dengan tangan)
atau menggunakan mesin pencuci. Pencucian yang terlalu bersih dapat merusak
biji coklat sehingga selaput lendirnya hilang sama sekali, selain menyebabkan
kehilangan berat juga membuat kulit biji menjadi rapuh dan mudah terkelupas.
Umunya biji kakao yang dicuci adalah jenis edel sedangkan jenis bulk tergantung
pada permintaan pasar.
e).Pengeringan
Pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan dengan
menjemur, memakai mesin
pengering atau kombinasi keduanya. Pada proses
pengeringan terjadi sedikit fermentasi lanjutan dan kandungan air menurun dari
55-60 % menjadi 6-7 %, selain itu terjadi
pula perubahan-perubahan kimia untuk menyempurnakan
pembentukan aroma dan warna yang baik.
Suhu pengeringan sebaiknya antara 55-66 ºc dan waktu
yang dibutuhkan bila memakai mesin pengering antara 20-25 jam, sedang bila
dijemur waktu yang dibutuhkan ± 7 hari apabila cuaca baik,tetapi apabila banyak
hujan penjemuran ± 4 minggu. Bila biji kurang kering pada kandungan air diatas
8% biji mudah ditumbuhi jamur.
f).Sortasi Biji.
Sortasi Biji Kakao Kering dimaksudkan untuk memisahkan
antara biji baik dan cacat berupa biji pecah, kotoran atau benda asing lainya
seperti batu, kulit dan daun-daunan.
Sortasi dilakukan setelah 1-2 hari dikeringkan agar
kadar air seimbang, sehingga biji tidak terlalu rapuh dan tidak mudah rusak,
sortasi dilakukan dengan menggunakan ayakan yang dapat memisahkan biji kakao
dengan kotoran-kotoran.
g).Pengemasan dan Penyimpanan Biji
Ø Biji kakao dikemas denganbaik didalam wadah bersih dan
kuat, biasanya menggunakan karung goni dan tidak dianjurkan menggunakan karung
plastik.
Ø Biji kakao tidak disimpan dalam satu tempatdengan
produk pertanian lainnya yang berbau keras, karena biji kakao dapat menyerap
bau-bauan tersebut.
Ø Biji kakao jangan disimpan di atas para-para dapur
karena dapat mengakibatkan biji kakao berbau asap.
Ø Biji kakao disimpan dalam ruangan, dengan kelembaban
tidak melebihi 75 % ventilasi cukup dan bersih.
Ø Antara lantai dan wadah biji kakao diberi jarak ±8 Cm
dan jarak dari dinding ±60 Cm, biji kakao dapat disimpan ±3 bulan.
V. Jenis-jenis Coklat
1. Couverture
Jenis coklat terbaik, coklat ini sangat murni dengan persentase lemak kakao-nya yang tinggi sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk coklat buatan tangan. Sebelum digunakan coklat jenis ini di-temper (dilelehkan) terlebih dahulu.
2. Plain Coklat/ dark Coklat
Coklat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dll. Persentase massa kakao bervariasi antara 30% - 70%. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao semakin baik flavornya.
3. Milk Coklat
Merupakan campuran gula, cocoa butter, coklat cair, susu dan vanilla. Coklat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakao nya cukup rendah hanya 20% dan rasanya lebih manis dibandingkan plain coklat. Cokelat yang satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis dan lembut karena mengandung susu. Jika Anda hendak membikin kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.
4. White Coklat
Merupakan campuran gula, cocoa butter, susu dan vanilla. Tidak mengandung massa kakao, flavor dihasilkan dari lemak kakao. Selain dikonsumsi langsung juga digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili. Ia tak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak dengan hati-hati.
5. Coklat Bubuk
Produk yang terbuat dari massa kakao setelah lemak kakao nya dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis.
6. Minuman Coklat
Produk minuman dari coklat yang terdiri dari massa kakao dan mengandung kadar gula yang tinggi.
7. Produk Coklat Lain
Berbagai jenis kembang gula coklat.
VI. Proses Pelelehan Coklat ( Tempering
Metode)
a). Metode Au Bain Marie (
tim )
Yaitu metode pelelehan coklat menggunakan panci
perebusan ganda atau double boiling dan suhu air yang digunakan rendah.hal yang
harus diperhatikan adalah agar tidak ada air yang masuk ke dalam adonan coklat.
Langkah – langkah metode ini yaitu :
Ø
Cincang coklat sehingga ukurannya kecil.hal ini
untuk mempermudah proses pelelehan coklat.
Ø
Tempatkan coklat cincang pada double
boiler,siapkan air panas pada panci yang berukuran lebih kecil daripada panci
pada coklat.
Ø
Panaskan coklat hingga hampir meleleh
semuanya,aduk sesekali hingga semya coklat meleleh , halus dan kental lalu
angkat.
b).Metode Tablier
Metode ini merupakan metode pelelehan dengan
menggunakan meja marmer atau stainless untuk membantu menurukan suhu coklat
dengan cara menuang sepertiga coklat ke meja kemudian dicampur kembali pada
panci.
Langkah – langkah melelehkannya ialah :
Ø
Cincang coklat hingga ukurannya menjadi kecil
Ø
Lelehkan ,dengan metode au bein marie dengan suhu
maksimal 45 C
Ø
Tuangkan 1/3 bagian coklat diatas meja stainless
atau meja marmer
Ø
Aduk dengan spatula hingga mengental atau agak
mengeras
Ø
Masukkan kembali coklat tersebut kedalam panci
berisi adonan yang masih hangat dengan cepat.aduk kembali coklat hingga
semuanya meleleh dan tercampur rata dan suhunya mencapai 40 C.
c). Metode Injection ( penyuntikan )
Metode
ini sangat sederhana dalam pengerjaannya yaitu :
Ø
Coklat dipotong kecil–kecil, dipanaskan sebagaian
hingga suhunya mencapai 40 C.
Ø
Kemudian setelah mencair, panci dipindahkan dari
panas.
Ø
Sisa potongan coklat dimasukkan kedalam panci dan
diaduk kembali hingga seluruhnya mencair pada waktu itu suhu keseluruhan coklat
akan mencair.
Praline Oreo

Bahan Isi:
50 gram biskuit oreo, dihaluskan
1 sendok makan susu kental manis putih
1/2 sendok makan rhum
Bahan Kulit:
400 gram cokelat masak putih, dilelehkan
50 gram cokelat masak pekat, dilelehkan
50 gram biskuit oreo, dihaluskan
1 sendok makan susu kental manis putih
1/2 sendok makan rhum
Bahan Kulit:
400 gram cokelat masak putih, dilelehkan
50 gram cokelat masak pekat, dilelehkan
Cara Membuat :
Ø
Isi: aduk
rata bahan isi. Bulatkan sebesar kelereng. Dinginkan.
Ø
Kulit:
letakkan sebagian cokelat masak putih dalam mangkuk kecil. Teteskan cokelat
masak pekat. Aduk dengan tusuk gigi satu kali saja.
Ø
Tuang di
cetakan cokelat hingga memenuhi ½ cetakan. Isi dengan adonan isi. Biarkan
membeku. Tutup dengan sisa cokelat. Bekukan.
Bola-Bola Coklat
Bahan :
100 gr kacang mente
50 gr cornflak
250 gr coklat dark
100 gr coklat rasa strawberry
Manik coklat warna warni secukupnya
Cara Membuat
:
Ø
Cincang
kasar kacang mente
Ø
Tumbuk
kasar cornflak
Ø
Cairkan
masing-masing coklat diwadah yang berbeda-beda
Ø
Campur
kacang mente, cornflak dan coklat rasa strawberry menjadi satu, aduk hingga
rata
Ø
Bentuk
bulat dan lumuri dengan coklat dark
Ø
Taburi
manik coklat warna warni diatasnya
Ø
Masukkan
kedalam lemari es
Ø
Keluarkan
dari cetakan setelah coklat mengeras dan sajikan.
Rainbow Coklat
Bahan :
100 gr coklat rasa mint biru
100 gr coklat rasa blueberry
100 gr coklat rasa jeruk
100 gr coklat rasa strawbery
Cara
membuat :
Ø
Cairkan
masing-masing coklat diwadah yang berbeda-beda
Ø
Tuang
kedalam cetakan masing-masing rasa secara bergantian hingga cetakan penuh
Ø
Masukkan
kedalam lemari es
Ø
Keluarkan
dari cetakan setelah coklat mengeras dan sajikan
Coklat Isi Strobery
Bahan :
250 gr Chocolate dark
250 gr Chocolate strawberry
Selai strawberry secukupnya
Cara
membuat :
Ø
Cairkan
chocolate dark dan chocolate strawberry di dalam wadah yg berbeda
Ø
Masukkan
chocolate strawberry yg sudah dicairkan kedalam cetakan (separuh isi cetakan)
Ø
Isi
dengan selai strawberry
Ø
Penuhkan
cetakan dengan memasukkan chocolate dark yang sudah dicairkan
Ø
Masukkan
kedalam lemari es
Ø
Setelah
mengeras, keluarkan dari cetakan dan siap utk disajikan.
Coklat Mint isi Coklat Lumer
Bahan :
250 gr chocolate dark
250 gr chocolate mint
Bahan Isi
:
100 gr chocolate dark yang dicairkan bersama 50ml susu
cair
Cara
membuat :
Ø
Cairkan
chocolate dark dan chocolate mint didalam wadah yg berbeda
Ø
Masukkan
ke dalam cetakan chocolate mint yang sudah dicairkan
Ø
Isi
dengan bahan isi secukupnya
Ø
Penuhkan
cetakan dengan memasukkan chocolate dark kedalam cetakan.
Ø
Masukkan
kedalam lemari es
Ø Setelah mengeras, keluarkan dari cetakan dan siap
untuk disajikan.
Chocolate Cornflakes

bahan:
150 gram cornflakes diremuk kasar
150 gram dark cooking chocolate lelehkan
cara membuat:
1. Masukkan cornflakes ke dalah cokelat leleh. aduk hingga rata
2. Ambil satu sendok teh adonan, lalu taruh di atas kertas cetakan kue
3. Hias dengan meises sesuai selera
4. Tunggu hingga cokelat mengering.
Truffle Strobery

Bahan Kulit:
1 sendok makan margarin, dilelehkan
50 ml susu cair
150 gram cokelat masak pekat, dilelehkan
50 gram biskuit marie, dihaluskan
Bahan Isi:
50 gram stroberi, dicincang kasar
1 sendok makan selai stroberi
Bahan Lapisan:
200 gram cokelat masak putih, dilelehkan untuk pencelup
selai stroberi, untuk coretan
1 sendok makan margarin, dilelehkan
50 ml susu cair
150 gram cokelat masak pekat, dilelehkan
50 gram biskuit marie, dihaluskan
Bahan Isi:
50 gram stroberi, dicincang kasar
1 sendok makan selai stroberi
Bahan Lapisan:
200 gram cokelat masak putih, dilelehkan untuk pencelup
selai stroberi, untuk coretan
Cara
Pengolahan :
Ø Kulit: aduk rata bahan kulit.
Ø Isi: aduk rata bahan isi.
Ø Ambil sedikit bahan kulit. Beri isi. Bentuk bulat.
Bekukan dalam freezer.
Ø Celup ke cokelat masak putih leleh. Semprot dengan
selai stroberi.
Truffle Coffe:

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
50 ml susu cair
1 sendok makan mentega putih
1/2 sendok makan kopi instan
200 gram cokelat masak pekat
Bahan Pelapis:
50 gram kacang tanah kupas, sangrai, cincang halus
25 gram biskuit kelapa, dicincang halus
25 gram cokelat masak putih, diserut, dibekukan
50 ml susu cair
1 sendok makan mentega putih
1/2 sendok makan kopi instan
200 gram cokelat masak pekat
Bahan Pelapis:
50 gram kacang tanah kupas, sangrai, cincang halus
25 gram biskuit kelapa, dicincang halus
25 gram cokelat masak putih, diserut, dibekukan
Cara
Pengolahan :
Ø
Panaskan susu. Masukkan kopi. Aduk sampai larut. Tambahkan mentega dan
potongan cokelat. Aduk sampai larut. Bekukan.
Ø
Bentuk bulat dengan sendok.
Ø
Gulingkan masing – masing truffle di salah satu bahan pelapis. Bekukan
Bola-bola Coklat

Bahan-bahan:
100 ml susu cair
200 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
50 gram biskuit marie, dihaluskan
50 gram kacang tanah sangrai, dicincang kasar
50 gram biskuit asin, diremahkan kasar (misal, malkist)
175 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong, dilelehkan untuk pencelup
100 gram rice crispy
25 gram cokelat masak putih, dilelehkan untuk coretan
100 ml susu cair
200 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
50 gram biskuit marie, dihaluskan
50 gram kacang tanah sangrai, dicincang kasar
50 gram biskuit asin, diremahkan kasar (misal, malkist)
175 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong, dilelehkan untuk pencelup
100 gram rice crispy
25 gram cokelat masak putih, dilelehkan untuk coretan
Cara membuat:
Ø Panaskan susu cair. Matikan api. Masukkan cokelat
masak pekat. Aduk sampai larut. Angkat. Biarkan kental.
Ø Tambahkan biskuit marie, kacang tanah, dan biskuit
asin. Aduk rata. Dinginkan dalam freezer sampai dingin dan dapat dibentuk.
Ø Ambil sedikit campuran cokelat. Pipihkan. Bentuk
bulat. Celupkan ke dalam cokelat leleh pekat. Gulingkan di atas rice crispy.
Biarkan dingin. Celup lagi ke dalam cokelat masak pekat leleh.
Ø Coret-coret dengan cokelat masak putih. Bekukan.
Marble Orange Truffle

Bahan-bahan:
250 gram cokelat masak putih, dipotong-potong
50 ml susu cair
1 sendok makan margarin
1/4 sendok teh esens jeruk
10 tetes pewarna oranye
50 gram ceri merah dan hijau, dipotong-potong
Bahan Pelapis:
300 gram cokelat masak putih
2 sendok makan mentega putih
1/8 sendok teh pewarna orange
250 gram cokelat masak putih, dipotong-potong
50 ml susu cair
1 sendok makan margarin
1/4 sendok teh esens jeruk
10 tetes pewarna oranye
50 gram ceri merah dan hijau, dipotong-potong
Bahan Pelapis:
300 gram cokelat masak putih
2 sendok makan mentega putih
1/8 sendok teh pewarna orange
Cara membuat:
Ø Panaskan susu dan margarin cair sampai mendidih.
Masukkan cokelat masak putih. Aduk sampai cokelat mencair.
Ø Tambahkan esens jeruk dan pewarna oranye. Aduk rata
. Masukkan ke dalam lemari es selama 2 jam.
Ø Bentuk bulat sebesar kelereng. Isi dengan ceri
merah. Sebagian lainnya ceri hijau.
Ø Pelapis, lelehkan cokelat masak putih. Masukkan
mentega putih. Aduk rata sampai mentega putih leleh. Ambil 50 gram adonan.
Tambahkan pewarna oranye. Aduk rata. Tuang ke dalam cokelat putih. Aduk sekali.
Ø Celupkan truffle ke dalam pelapis. Bekukan.
Praline Karamel

Bahan Kulit:
125 gram cokelat masak putih, dilelehkan
300 gram cokelat masak pekat
Bahan Isi:
25 gram gula pasir
25 ml susu cair
100 gram cokelat masak putih, dipotong – potong
125 gram cokelat masak putih, dilelehkan
300 gram cokelat masak pekat
Bahan Isi:
25 gram gula pasir
25 ml susu cair
100 gram cokelat masak putih, dipotong – potong
Cara membuat:
Ø Isi, gosongkan gula pasir sampai larut. Masukkan
susu cair. Aduk sampai larut. Masukkan potongan cokelat. Aduk sampai cokelat
larut. Biarkan dingin.
Ø Semprot cokelat masak putih di dasar cetakan
praline. Biarkan beku.
Ø Lelehkan cokelat masak pekat dengan cara di
letakkan di atas panci berisi air mendidih. Aduk hingga leleh.
Ø Tuang di dalam cetakan pralin sampai penuh.
Biarkan 5 menit. Balikkan cetakan hingga bokelat yang masih cair mengalir
keluar. Beri isi.
Ø Lelehkan sisa cokelat dengan cara yang sama. Tuang
ke atas isi. Bekukan.
Ø Masukkan dalam freezer 10 menit. Keluarkan dari
cetakan.
Truffle Coffe:

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
50 ml susu cair
1 sendok makan mentega putih
1/2 sendok makan kopi instan
200 gram cokelat masak pekat
Bahan Pelapis:
50 gram kacang tanah kupas, sangrai, cincang halus
25 gram biskuit kelapa, dicincang halus
25 gram cokelat masak putih, diserut, dibekukan
50 ml susu cair
1 sendok makan mentega putih
1/2 sendok makan kopi instan
200 gram cokelat masak pekat
Bahan Pelapis:
50 gram kacang tanah kupas, sangrai, cincang halus
25 gram biskuit kelapa, dicincang halus
25 gram cokelat masak putih, diserut, dibekukan
Cara
Pengolahan :
Ø Panaskan susu. Masukkan kopi. Aduk sampai larut.
Tambahkan mentega dan potongan cokelat. Aduk sampai larut. Bekukan.
Ø Bentuk bulat dengan sendok.
Ø Gulingkan masing – masing truffle di salah satu
bahan pelapis. Bekukan.



